Pengujian
hipotesis komparatif dua sampel independen
Menguji
hipotesis komparatif dua sampel independen berarti menguji signifikansi
perbedaan nilai dua sampel yang tidak berpasangan. Sampel independen biasanya
digunakan dalam penelitian yang menggunakan pendekatan penelitian survey.
Sedangkan sampel berpasangan banyak digunakan dalam penelitian eksperimen.
Contoh dua sampel indenpenden: sampel pengusaha ekonomi kuat dan ekonomi lemah,
sampel partai status quo dan partai reformis, sampel pria dan wanita, dan
lain-lain. Contoh sampel berpasangan : sampel pegawai sebelum dilatih dan
setelah dilatih, sampel konsumen yang dikenal iklan dan tidak, sampel mahasiswa
yang mendapat bea siswa dan tidak dan lain-lain.
Statistika
nonparametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk nominal adalah : Chi Kuadrat, Fisher Exact
Probality test, dan selanjutnya bila datanya berbentuk ordinal adalah median
test, mann whitney-U test, kolmogorov-smirnov, wolfowitz.
A.
Chi Kuadrat dua sampel
Chi
kuadrat digunakan untuk menguji hipotesis kompatatif dua sampel bila datanya
berbentuk nominal dan sampelnya besar. Cara perhitungan dapat menggunakan rumus
yang telah ada, atau dapat menggunakan Tabel Kontingensi 2 x 2 (dua baris x dua
kolom/ tabel 4.1). pada bab ini diberikan contoh penggunaan tabel kontingensi
untuk menghitung harga chi kuadrat, karena lebih mudah.
TABEL
4.1
TABEL
KONTINGENSI
Sampel
|
Frekuensi
Pada
|
Jumlah
sampel
|
|
Obyek
I
|
Obyek
II
|
||
Sampel
A
|
A
|
B
|
a+b
|
Sampel
B
|
C
|
D
|
c+d
|
Jumlah
|
a+c
|
b+d
|
N
|
n = jumlah sampel
dengan memperhatikan koreksi yates, rumus yang
digunakan untuk menguji hipotesis, adalah sebagai berikut (rumus 4.1)
(rumus 4.1)
Contoh 1:
Penelitian dilakukan
untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat pendidikan masyarakat dengan
jenis bank yang dipilih untuk menyimpan uangnya. Pendidikan masyarakat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu lulusan SLTA dan Perguruan tinggi. Sempel
pertama sebanyak 80 orang lulusan SLTA, dan sempel kedua sebanyak 70 orang
lulusan perguruan tinggi. Berdasarkan angket yang diberikan kepada sempel
lulusan SLTA, maka dari 80 orang itu yang memilih bank pemerintah sebanyak 60
orang dan Bank Swasta sebanyak 20 orang. Selanjutnya dari kelompok perguruan
tinggi dari 70 orang tersebut yang memilih bank pemerintah sebanyak 30 orang
dan bank swasta sebanyak 40 orang (data fiktif)
Berdasarkan hal tersebut maka:
1.
Judul penelitian dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Kecenderungan
masyarakat dalam menentukan Jenis Bank.
2.
Variabel penelitiannya adalah
a.
Tingkat pendidikan sebagai variabel
independen
b.
Jenis Bank sebagai variabel Dependen
3. Rumusan
masalah
Adakah
perbedaan dua kelompok masyarakat dalam memilih jenis Bank? Atau adakah
hubungan tingkat pendidikan dengan jenis Bank yang dipilih?
4. Sampel
penelitian:
Terdiri dua kelompok
sampel independen yaitu kelompok lulusan perguruan tinggi dengan jumlah 70
orang dan kelompok lulusan SLTA dengan jumlah 80 orang
5. Hipotesis
Ho : tidak
6. Kriteria
pengujian hipotesis
Terima ho
bila harga Chi kuadrat hitung lebih kecil harga Chi kuadrat tabel, dengan dk =
1 dan taraf kesalahan tertentu.
7. Penyajian
Data
8. Data
hasil penelitian tersebut selanjutnya disusun ke dalam tabel 4.2 berikut.
TABEL 4.2
TINGKAT PRESTSI KERJA KARYAWAN
SAMPEL
|
Jenis
Bank
|
Jumlah
Sampel
|
|
Bank
Pemerintah
|
Bank
Swasta
|
||
Lulusan
PT
|
60
|
20
|
80
|
Lulusan
SLTA
|
30
|
40
|
70
|
Jumlah
|
90
|
60
|
160
|
9. Perhitungan
Bedasarkan harga-harga
dalam tabel tersebut dan dengan menggunakan rumus 4.1. maka harga Chi kuadrat
dapat dihitung
Dengan
taraf kesalahan 5% dan dk = 1 harga % tabel = 3,841 dan untuk 1% = 6,635.
Ternyata harga % hitung lebih besar dari harga % tabel baik untuk taraf
kesalahan 5% maupun 1% tabel VI (lampiran). Dengan demikian Ho
ditolak dan Ha diterima.
10. Kesimpulan
Jadi
terdapat perbedaan tingkat pendidikan dalam memilih jenis Bank, dimana lulusan
SLTA cenderung memilih Bank Pemerintah dan lulusan perguruan tinggi cenderung
memilih Bank Swasta.
11. Saran
Bank
Swasta perlu mempromosikan ke masyarakat yang berpendidikan tinggi dan
sebaliknya Bank pemerintah perlu promosi ke masyarakat yang berpendidikan SLTA.
B. Fisher
Exact Probability Test
Test
ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparasi dua sampel kecil
independen bila datanya belum nominal. Untuk sampel yang besar digunakan Chi
Kuadrat
Untuk
memudahkan pengujian dalam hipotesis, data hasil pengamatan perlu disusun dalam
tabel kontingensi 2 x 2 seperti berikut:
Kelompok
|
|
|
Jumlah
|
I
II
|
A
C
|
B
D
|
A
+ B
C
+ D
|
Jumlah
|
n
|
Kelompok
I = sampel I
Kelompok
II = sampel II
Tanda hanya menunjukkan adanya
klasifikasi, misalnya lulus atau tidak lulus, gelap-terang dan sebagainya. A B
A D adalah data nominal yang berbentuk frekuensi.
Rumus dasar yang digunakan untuk menguji
fisher ditunjukkan pada rumus 4.2 berikut.
Rumus 4.2
Nilai faktorial bisa
dilihat pada tabel V (lampiran): misalnya 5! = 120.
Contoh:
Disinyalir adanya
kecenderungan para Birokrat lebih menyukai mobil berwarna gelap, dan para
Akademisi lebih menyukai warna terang. Untuk membuktikan hal tersebut telah
dilakukan pengumpulan data dengsn menggunakan sampel yang diambil secara
random. Dari 8 orang birokrat yang diamati, 5 orang bermobil warna gelap dan 3
orang berwarna terang. Selanjutnya dari 7 irang Akademisi yang diamati, 5 orang
menggunakan mobil warna terang dan 2 orang warna gelap.
Bedasarkan
hal tersebut, maka:
1. Judul
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
Kecenderungan Birokrat
dan Akademisi dalam memilih warna mobil
2. Variabel
penelitiannya adalah: warna mobil.
3. Rumusan
masalah:
Adakah perbedaan
akademisi dan birokrat dalam memilih warna mobil.
4. Sampel:
birokrat 8 orang, akademisi 7 orang
5. Hipotesis:
Ho : tidak
terdapat perbedaan antara birokrat dan akademisi dalam memilih warna mobil.
Ha : terdapat
perbedaan antara Birokrat dan Akademisi dalam memilih warna mobil.
6. Kriteria
pengujian hipotesis:
Ho diterima bila harga
bila p hitung lebih besar dari taraf kesalahan yang diterapkan
7. Penyajian
data
Data yang diperoleh
selanjutnya disusun seperti dalam tabel 4.4 berikut.
TABEL
4.4
KESUKAAN
WARNA MOBIL ANTARA BIROKRAT DAN AKADEMISI
Kelompok
|
Gelap
|
Terang
|
Jumlah
|
Birokrat
Akademisi
|
5
2
|
3
5
|
8
7
|
Jumlah
|
7
|
8
|
15
|
8. Perhitungan:
Dengan menggunakan
rumus 4.2 harga p dapat dihitung
Bila
taraf kesalahan ditetapkan 5% (0,05), maka ternyata p hitung
tersebut 0,37 lebih besar dari 0,05. Ketentuan pengujian, jika p hitung lebih
besar dari taraf kesalahan yang ditetapkan maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Karena p hitung lebih besar dari (0,37 > 0,05) maka dapat dinyatakan
terdapat perbedaan antara Birokrat dan Akademisi dalam menyenangi warna mobil.
9. Kesimpulan:
Para Birokrat lebih
senang warna gelap dan para Akademisi lebih senang warna terang.
10. Saran:
Kalau promosi mobil
warna gelap sebaiknya kepada para birokrat dan warna terang kepada Akademisi.
C. Test
Median (Median Test)
Test Median digunakan untuk menguji
signifikansi hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk
nominal atau ordinal. Pengujian didasarkan atas median dari sampel yang diambil
secara random. Dengan demikian Ho yang akan diuji berbunyi. Tidak terdapat
perbedaan dua kelompok populasi berdasarkan mediannya.
Kalau Test Fisher digunakan untuk sampel
kecil dan Test Chi Kuadrat digunakan untuk sampel besar, maka test median ini
digunakan untuk sampel antara Fisher dan Chi Kuadrat. Berikut ini diberikan
panduannya.
1.
Jika dapat dipakai tes Chi
Kuadrat dengan koreksi kontinuitas dari Yates.
2.
Jika antara 20 – 40 dan jika
tak satu sel pun memiliki frekuensi yang diharapkan 5, dapat digunakan Chi
Kuadrat dengan koreksi kontinuitas. Bila f < 5 maka dipakai tes Fisher.
3.
Kalau ,maka digunakan tes
Fisher.
Untuk menggunakan tes
media maka pertama-tama harus dihitung gabungan dua kelompok,(median untuk
semua kelompok). Selanjutnya dibagi dua. Dan dimasukkan ke dalam tabel seperti berikut:
Kelompok
|
Kel
I
|
Kel
II
|
Jumlah
|
Diatas median
gabungan
|
A
|
B
|
A+B
|
Dibawah median
gabungan
|
C
|
D
|
C-D
|
Jumlah
|
A+C=
|
B+D=
|
N=
|
Dimana:
A = Banyak kasus dalam
kelompok I di atas median gabung =
B= Banyak kasus dalam
kelompok II di atas median gabungan =
C= Banyak kasus dalam
kelompok I di bawah median =
D= Banyak kasus dalam
kelompok II di bawah median =
Pengujian dapat
menggunakan rumus Chi Kuadrat seperti ditunjukkan pada rumus 4.4 berikut.
Rumus diatas derajat
kebebasan (dk) = 1
Contoh :
Dilakukan penelitian
untuk mengetahui apakah penghasilan para nelayan berbeda dengan para petani
berdasarkan mediannya. Berdasarkan wawancara terhadap para 10 petani dan 9
nelayan diperoleh data tercantum pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5
penghasilan petani dan
nelayan (X 1000 rupiah)
No
|
Petani
|
Nelayan
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
50
60
70
70
75
80
90
95
95
100
|
45
50
55
60
65
65
70
80
100
|
Berdasarkan hal tersebut diatas maka
1.
Judul penelitiannya dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Perbedaan
penghasilan kelompok petani dan nelayan
2.
Variabel penelitiannya adalah: penghasilan
3.
Rumusan Masalah
Adakah
perbedaan yang signifikan antara penghasilan kelompok petani dan nelayan?
4.
Sampel
Dua
kelompok sampel yaitu petani dengan jumlah 10 orang dan nelayan dengan jumlah 9
orang.
5. Hipotesis:
H0 : tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara penghasilan petani dan nelayan.
H0 : tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara penghasilan petani dan nelayan.
6. Criteria
Pengujian Hipotesis
H0 : diterima bila Chi
Kuadrat hitung < tabel.
H0 : diterima bila Chi
kuadrat hitung ≥ table.
7. Penyajian
Data
Untuk menghitung median gabungan maka
data dua kelompok tersebut disusun dari yang kecil menuju yang besar, yaitu
sebagai berikut:
45 50 50 55 60 60 65 65 70 70 70 75 80
80 90 95 95 100 100
Median (nilai tengah) untuk kelompok
tersebut jatuh pada urutan ke 10, yang nilainya = 70.
Dari table diketahui bahwa A = 6, C = 4,
B = 2 dan D = 7.
Harga-harga tersebut kemudian dimasukkan
kedalam table.
Jumlah skor
|
Petani
|
Nelayan
|
Jumlah
|
Di
atas Median Gabungan
Di
bawah Median Gabungan
|
A
= 6
C
= 4
|
B
= 2
D
= 7
|
A + B = 8
C + D = 11
|
Jumlah
|
10
|
9
|
N
= 19
|
8. Perhitungan
Harga-harga dalam tabel di atas
selanjutnya dimasukkan dalam rumus:
,
Harga Chi kuadrat tabel
untuk dk = 1 dan α 5%(0,05) = 3.841 karena drat hitung lebih kecil dari tabel
(0.00034 < 3.841), maka H0 diterima.
9. Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan secara
signifikan antara penghasilan petani dan nelayan. Berdasarkan mediannya.
D. Mann-Whitney
U-Test
U-test ini digunakan
untuk menguji signifikasi hipotesis komparatif dua sampel independen bila
datanya berbentuk ordinat. Test ini merupakan test terbaik untuk menguji
hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal, jika
data berbentuk interval maka harus diubah dulu kebentuk ordinal. Bila data
masih berbentuk interval, bisa menggunakan t-test untuk pengujiannya, tapi jika
asumsi t-test tidak terpenuhi maka test ini tidak dapat digunakan.
Terdapat dua rumus yang
digunakan untuk pengujian,
Dan
Dimana:
n1
= Jumlah sampel 1
n2
= Jumlah sampel 2
U1=
Jumlah peringkat 1
U2=
Jumlah peringkat 2
R1
= Jumlah rangking pada sampel n1
R2
= Jumlah rangking pada sampel n2
kedua rumus digunakan
dalam perhitungan, karena akan digunakan untuk mengetahui harga U mana yang
lebih kecil. Harga U yang lebih kecil
itu yang digunakan untuk pengujian dan membandingkan dengan U tabel. Contoh:
Dilakukan penelitian
untuk mengetahui adakah perbedaan kualitas manajemen antara Bank yang dianggap
favorit. Penelitian menggunakan sampel 12 Bank yang dianggap tidak favorit dan
15 Bank yang dianggap favorit. Selanjutnya ke dua kelompok Bank tersebut diukur
kualitas manajemennya dengan menggunakan sebuah instrument, yang terdiri
beberapa butir pertanyaan. Skor penilaian tertinggi 40 dan terendah 0.
Berdasarkan hal
tersebut di atas maka:
1.
Judul penelitian dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Perbandingan
kualitas manajemen Bank yang Favorit dan Tidak Favorit.
2.
Variabel penelitiannya adalah:
a. Kualitas
manajemen variabel independen.
b. Favoritas
Bank variabel dependen.
3.
Rumusan masalah:
Adakah
perbedaan kualitas manajemen yang signifikan Bank yang favorit dan tidak
favorit.
4.
Sampel:
Terdiri
dua kelompok Bank yaitu kelompok A (bank tidak favorit) = 12 Bank dan kelompok
B (Bank yang favorit) = 15 bank.
5.
Hipotesis:
H0
: Tidak terdapat perbedaan kualitas manajemen yang signifikan antara Bank yang
favorit dan tidak favorit.
Ha
: Terdapat perbedaan kualitas manjemen yang signifikan antara bank yang favorit
dan tidak favorit.
6.
Kriteria Pengujian Hipotesis:
H0
diterima bila harga U yang terkecil lebih besar dari U tabel.
7.
Penyajian Data.
Data
yang terkumpul berikut pemberian peringkatnya ditunjukkan pada tabel berikut.
TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN DENGAN U-TEST
Kel. A
|
Nilai Kualitas
|
Peringkat
|
Kel. B
|
Nilai Kualitas
|
Peringkat
|
1
|
16
|
9,0
|
1
|
19
|
15,0
|
2
|
18
|
10,5
|
2
|
19
|
15,0
|
3
|
10
|
1,5
|
3
|
21
|
16,5
|
4
|
12
|
4,5
|
4
|
25
|
19,5
|
5
|
16
|
9,0
|
5
|
26
|
21,0
|
6
|
14
|
6,0
|
6
|
27
|
22,5
|
7
|
15
|
7,5
|
7
|
23
|
18,0
|
8
|
10
|
1,5
|
8
|
27
|
22,5
|
9
|
12
|
4,5
|
9
|
19
|
15,0
|
10
|
15
|
7,5
|
10
|
19
|
15,0
|
11
|
16
|
9,0
|
11
|
25
|
19,5
|
12
|
11
|
3,0
|
12
|
27
|
22,5
|
|
|
|
13
|
23
|
18,0
|
|
|
|
14
|
19
|
15,0
|
|
|
|
15
|
29
|
24,0
|
|
|
R1 = 74
|
|
|
R2
= 279
|
Cara membuat peringkat:
Angka 10 ada dua, yaitu
10. 10 mestinya 1 dan 2. Di sini diambil tengahnya yaitu 1,5 dan 1,5. Peringkat
berikutnya adalah peringkata 3. Pada kelompok 2 ada nilai 19 jumlahnya 5.
Rangking tengahnya 15 yaitu antara 14 dan 15 (rangking 13.14.15.16.17).
selanjutnya angka 21 adalah rangking 18. Jadi yang digunakan untuk pengujian hipotesis
adalah data yang berbentuk peringkat(ordianat).
8.
Perhitungan:
Ternyata harga lebih kecil dari . Dengan demikian yang
digunakan untuk membandingkan dengan U tabel adalah yang nilainya terkecil yaitu 21. Berdasarkan
tabel IX dengan α 0,025(untuk pengujian dua pihak harga α menjadi 0,05) dengan
n1=12 dan n2=15, diperoleh harga U tabel = 42. Ternyata
harga U hitung lebih dari tabel (21<42). Dengan demikian H0
ditolak dan Ha diterima.
9.
Kesimpulan
Terdapat
perbedaan kualitas manajemen yang signifikan antara Bank yang favorit dan tidak
favorit. Bank yang kualitas manajemennya sudah
baik.
10.
Saran.
Bank
yang tidak favorit perlu meningkatkan kualitas manajemennya bila ingin menjadi
bank yang favorit.
Bila
n1 + n2 lebih dari 20. Maka digunakan dengan pendekatan
kurva normal rumus z.
E. Test
Kolmogorov-Smirnov Dua Sampel.
Test ini digunakan
untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk
ordinal yang telah tersusun pada tabel distribusi frekuensi kumulatif dengan
menggunakan kelas-kelas interval. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
D
= maksimum [Sn1(X) – Sn2(X)]
Contoh:
Dilakukan
penelitian untuk membandingkan produktivitas operator mesin CNC(Computered Numerical
Controlled) lulusan SMK mesin dan SMU IPA. Pengamatan dilakukan pada sampel
yang dipilih secara random. Untuk lulusan SMK 10 orang dan juga untuk lulusan
SMU 10 orang. Produktivitas kerja diukur dari tingkat kesalahan kerja selama 4
bulan. Hasilnya ditunjukkan dalam tabel berikut.
Berdasarkan
hal tersebut maka:
1. Judul
penelitiannya dapat disusun sebagai berikut:
Perbandingan produktivitas kerja karyawan
lulusan SMK dan SMU.
2. Variabel
penelitiannya adalah:
a. Jenis
pendidikan (SMK-SMU) variabel independen.
b. Produktivitas
kerja variabel dependen.
3. Rumusan
masalah:
Adakah perbedaan produktivitas kerja yang
signifikan antara karyawan lulusan SMU dan SMK.
4. Sampel
Terdiri dua kelompok sampel yaitu
karyawan lulusan SMK berjumlah 10 orang dan lulusan SMU sebanyak 10 orang.
5. Hipotesis:
H0 : tidak terdapat perbedaan
produktivitas yang signifikan antara karyawan lulusan SMK dan SMU.
Ha : terdapat perbedaan
produktivitas yang signifikan antara karyawan lulusan SMK dan SMU.
6. Kriteria
Pengujian Hipotesis
H0 diterima bila KD hitung
lebih kecil atau sama dengan KD Tabel.
7. Penyajian
data:
Data hasil penelitian ditunjukkan pada
tabel berikut
TINGKAT KESALAHAN KERJA
OPERATOR MESIN CNC LULUSAN SMK DAN SMU DALAM %
No.
|
Lulusan
SMK
|
Lulusan
SMU
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
1,0
2,0
1,0
1,0
3,0
1,0
2,0
1,0
5,0
5,0
|
3,0
4,0
8,0
2,0
5,0
6,0
3,0
5,0
7,0
8,0
|
8. Perhitungan
Untuk keperluan perhitungan data tersebut
selanjutnya disusun dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif. Seperti yang
ditunjukkan pada tabel berikut
TINGKAT KESALAHAN KERJA
OPERATOR LULUSAN SMK
No.
|
Interval
|
F
|
Kumulatif
|
1
2
3
4
|
1-2
3-4
5-6
7-8
|
7
1
2
0
|
7
8
10
10
|
Untuk pengujian dengan
Kolmogrov-Smirnov, maka kedua tabel tersebut disusun kembali ke dalam tabel
seperti berikut ini, nilai kumulatifnya dinyatakan dalam bentuk proporsional.
Jadi semuanya dibagi dengan n dalam hal ini n1 dan n2
sama yaitu 10.
TABEL
PENOLONG UNTUK PENGUJIAN DENGAN KOLMOGOROV-SMIRNOV
Kelompok
|
Kesalahan
Kerja
|
|||
1-2%
|
3-4%
|
5-6%
|
7-8%
|
|
S10 (X)
S10 (X)
|
7/10
1/10
|
1/10
3/10
|
2/10
3/10
|
0/10
3/10
|
Sn1X – Sn2X
|
6/10
|
2/10
|
1/10
|
3/10
|
Berdasarkan perhitungan
pada tabel tersebut, terlihat bahwa selisih yang terbesar Sn1X – Sn2X
= 6/10. Dalam hal ini pembilang (KPD)nya=6. Harga ini selanjutnya
dibandingkan dengan harga KD tabel (tabel X). bila pengujian
hipotesis dengan uji satu pihak, kesalahan α = 5% dan n = 10. Maka harga KD
dalam tabel = 6, ternyata sampel dengan KD tabel (6=6). Dengan
demikian H0 diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara produktivitas kerja lulusan SMK
dengan SMU.
(KD hitung KD
tabel H0 diterima dan Ha ditolak). Untuk sampel yang
besan n1 dan n2 lebih besar dari 40, pengujian
signifikansinya dapat menggunakan tabel XV. Dalam hal ini besarnya n1
tidak harus sama dengan n2. Jadi bisa berbeda. Dalam tabel
ditunjukkan berbagai rumus untuk menguji signifikansi harga KD yang
didasarkan pada tingkat kesalahan yang ditetapkan. Misalnya untuk kesalahan 5%
(0,05) harga D sebagai pengganti tabel dapat dihitung dengan rumus:
Sehingga untuk contoh
diatas
Pada contoh diatas
harga KD hitung = 6 : 10 = 0,6. Ternyata harga KD hitung
sama dengan harga tabel dengan demikian H0 tetap diterima (0,6 =
0,6)
9. Kesimpulan:
Produktivitas kerja karyawan lulusan SMK
tidak berbeda dengan lulusan SMU.
10. Saran
Pengangkatan karyawan untuk menjadi
operator mesin CNC dapat menggunakan lulusan SMU atau SMK.
F.
Test Run Wald-Wolfowitz
Test ini digunakan
untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel independen bila
datanya berbentuk ordinal, dan disusun dalam bentuk run. Oleh karena itu
sebelum data dua sampel (n1 + n2) dianalisis maka perlu
disusun terlebih dahulu ke dalam bentuk rangking, baru kemudian dalam bentuk
run.
Sebagai contoh terdapat
dua kelompok sampel n1 = 4 dan n2 = 5. Skor untuk A dan B
disusun sebagai berikut.
Kelompok A
n = 4
|
10
|
17
|
8
|
12
|
|
Kelompok B
n = 5
|
9
|
6
|
11
|
5
|
4
|
Selanjutnya skor
tersebut diurutkan, sehingga jumlah run akan dapat dihitung : Pengurutan dari
nomor kecil.
4
|
5
|
6
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
17
|
B
|
B
|
B
|
A
|
B
|
A
|
B
|
A
|
A
|
Dari tabel di atas
jumlah run = 6(BBB A B A B AA)
Bila sampel yang
diambil berasal dari populasi yang sama/tidak berbeda (H0 benar),
maka A dan B tidak akan mengelompok, tetapi berbaur. Makin kecil r (run) maka H0
akan semakin ditolak.
Rumus yang digunakan
untuk pengujian adalah:
P(r
≤ r’) =
Bila r angka ganjil,
maka rumusnya menjadi
P(r
≤ r’) =
Dimana
: r = 2k – 1
Contoh :
Dilakukan penelitian
untuk mengetahui adakah perbedaan disiplin kerja antara pegawai golongan III
dan IV, yang didasarkan atas keterlambatan masuk dan pulang kantor. Berdasarkan
sampel yang dipilih secara random terhadap 10 pegawai golongan III dan 10
pegawai golongan IV, diperoleh jan keterlambatan masuk kantor sebagai berikut.
Berdasarkan hal
tersebut maka:
1. Judul
penelitiannya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Perbedaan disiplin kerja antara pegawai
golongan III dan IV.
2. Variabel
penelitiannya adalah
a. Tingkat
golongan gaji (gol III dan IV) : variabel independen.
b. Disiplin
kerja : variabel dependen
3. Rumusan
masalah
Adakah perbedaan disiplin kerja pegawai
Golongan III dan IV
4. Sampel:
Terdiri dua kelompok sampel, yaitu
golongan III sebanyak 11 orang dan golongan IV sebanyak 11 orang.
5. Hipotesis:
H0 : tidak terdapat perbedaan
disiplin kerja yang signifikan antara pegawai golongan III dan IV.
Ha : terdapat perbedaan
disiplin kerja yang signifikan antara pegawai golongan III dan IV.
6. Kriteria
Pengujian Hipotesis
H0 diterima bila
run hitung lebih besar dari run tabel.
7. Penyajian
data:
Data hasil penelitian ditunjukkan pada
tabel berikut.
Untuk menghitung jumlah run, sehingga dapat
digunakan untuk pengujian, maka dua
kelompok data tersebut disusun secara beruntun yaitu dari kecil ke yang besar.
Jumlah run ada 10.
4 5
6 7 7 9 9 12 12 12
B A
B B A A B
B A A
13 13
13 14 14
15 16 16
17 18
A B
B A A
A A A
B B
KETERLAMBATAN MASUK
KANTOR ANTARA PEGAWAI GOLONGAN III DAN IV (DALAM MENIT)
No.
|
Pegawai Golongan III
|
Pegawai Golongan IV
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
12
12
5
9
15
16
7
14
13
16
|
17
13
6
4
7
12
13
18
14
9
|
8. Perhitungan untuk pengujian hipotesis
Untuk menguji signifikansi selanjutnya
dibandingkan dengan tabel VIIa. Dari tabel n1 = 10 dan n2
= 10, maka harga run kritisnya = 6 untuk kesalahan 5%. Berdasarkan hal tersebut
ternyata rung hitung lebih besar daripada tabel (10 > 6).
Karena run hitung lebih besar dari pada
tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
9. Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan disiplin antara
pegawai golongan III (kelompok A) dan golongan IV (kelompok B)
10. Saran
Kedua kelompok perlu pembinaan disiplin
yang sama.
Untuk test run ini, kriteria pengujiannya
adalah bila run dihitung lebih kecil atau sama dengan run dari tabel untuk
taraf kesalahan tertentu, maka H0 ditolak (rn ≤ rtab,
H0 ditolak).
Untuk sampel yang besar digunakan rumus z
seperti berikut:
z =
untuk contoh diatas n1=n2
(walaupun boleh tidak sama) kita cobakan dengan rumus ini.
z =
kita bandingkan dengan
tabel XIV. Untuk z = 0,16 maka harganya = 0,4364. Bila kesalahan ditetapkan
0,05, ternyata harga z hitung tersebut lebih besar dari taraf kesalahan yang
ditetapkan. Jadi 0,4364 > 0,05.
Karena harga hitung
lebih besar dari α yang ditetapkan, maka H0 diterima, dan Ha
ditolak. Kesimpulannya sama dengan contoh diatas.
(untuk keperluan ini tabel z menggunakan
tabel XIV).
postingannya sangat membantu tapi tolong gambar yang pecah bisa di fix lagi.. itu akan lebih membantu
BalasHapusterimakasih.