Rabu, 26 November 2014

RPP Matematika Yunani Setelah Euclides



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: Universitas Muhammadiyah Purworejo
Mata Kuliah
: Sejarah dan Filsafat Matematika
Semester/Kelas
: I / A
Materi Pokok
: Matematika Yunani Setelah Euclides
Alokasi Waktu
: 2 ´ 45 menit
A.      Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan kerja sama antarsiswa dalam kelompok dengan model pembelajaran cooperative learning jigsaw II dalam pembelajaran Sejarah dan Filsafat matematiika diharapkan siswa  disiplin, bertanggung jawab, dapat bekerja sama, terlibat aktif, dan memiliki rasa ingin tahu, serta siswa dapat:
1.         Memahami gambaran matematika Yunani setelah Euclides
2.         Menyebutkan beberapa ahli matematika Yunani setelah Euclides beserta karyanya.
B.       Kompetensi Dasar
-
C.      Indikator Pencapaian
1.      Disiplin dalam pembelajaran Sejarah dan filsafat matematika
2.      Memiliki sikap bekerja sama dalam memecahkan permasalahan dalam pembelajaran sejarah dan filsafat matematika terkait pelaksanaan kegiatan kelompok
3.      Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan menjelaskan setiap argumen yang telah disampaikan baik individu maupun kelompok dalam pembelajaran sejarah dan filsafat matematika
4.      Terlibat aktif dalam pembelajaran sejarah dan filsafat matematika baik individu maupun kelompok.
5.      Menyelesaikan masalah tentang matematika yunani setelah euclides.
6.      Toleran terhadap hasil jawaban yang berbeda.
D.      Materi Pembelajaran
1.      Apollonius
Seperti Euclid, Archimedes, Apollonius adalah raksasa matematika dari abad ketiga sebelum sM. Appolonius kira-kira 25 tahun lebih muda dari Archimedes, lahir sekitar 262 sM, di Perga di Asia kecil sebelah selatan. Saat muda ia pergi ke Iskandaria dimana ia belajara dibawah bimbingan pengikut Euclid, dan tinggal disana untuk waktu yang lama. Kemudian, Apollonius pergi ke Pergamun di Asia kecil bagian barat. Disana terdapat sebuah universitas dan perpustakaan. Ia kembali lagi ke Iskandaria dan meninggal disana sekitar tahun 200 sM.
Karyanya yang berjudul irisan kerucut (conic section) yang luar biasa yang menjadikan ia mendapatkan julukan “Ahli Geometri Besar”. Irisan kerucut karya Apollonius terdiri dari delapan buku dan memuat 400 dalil, adalah penelaahan yang seksama dari garis-garis lengkung ini, dan sepenuhnya mengatasi karya-karya terdahulu. Dari delapan buku ini hanya tujuh buah yang sampai kepada kita.
Sebelum Apollonius, orang-orang Yunani mendapatkan irisan-irisan kerucut itu dari tiga jenis kerucut putaran, menurut besarnya sudut puncak yang kurang, sama, atau lebih besar dari sudut siku-siku.
Buku pertama “Conics” (“Kerucut”) membahas segala sesuatu tentang hal-hal mendasar tentang kurva-kurva yang disebut “paling lengkap dan lebih umum dibanding pengarang-pengarang lain.” Dalam buku ini pula disebutkan theorema dan transformasi koordinat dari sistem yang didasarkan pada tangen dan diameter pada titik P yang berada pada kerucut ke dalam sistem baru yang ditentukan oleh tangen dan diameter dari titik Q yang berada pada kurva yang sama. Apollonius sangat mengenal karakteristik hiperbola dengan asimtut sebagai absisnya. Persamaan xy = c2 adalah hiperbola sama sisi yang mirip dengan rumus hukum Boyle tentang gas. 
Buku kedua melanjutkan bahasan tentang asyimtot-asyimtot dari hiperbola sekawan dan tentang penarikan garis-garis singgung. Dengan menggunakan proposisi-proposisi dan gambar-gambar kurva.
Buku ketiga disebut oleh Apollonius adalah yang paling membanggakan karena disebutkan berisikan theorema-theorema yang bermanfaat untuk melakukan (operasi) sintesis dan solid loci penentuan limit. Disebutkan olehnya bahwa Euclid belum menyinggung topik ini. Locus tiga dan empat garis memegang peran penting dalam matematika sejak Euclid sampai Newton.
Buku keempat menggambarkan pembuktian dari kebalikan-kebalikan dalil-dalil buku ketiga yang menyangkut sifat-sifat serasi dari kutub.
Buku kelima berhubungan dengan maksimum dan minimum garis lurus yang bersinggungan dengan kerucut.
Pada saat buku ini dibuat, tidak pernah terpikirkan bahwa  konsep-konsep didalamnya kelak akan mendasari dinamika bumi (terrestial) dan mekanika alam semesta (celestial). Tanpa pengetahuan tentang tangen terhadap parabola mustahil analisis terhadap lintasan peluru tidaklah dimungkinkan.
Buku keenam, berisikan proposisi-proposisi tentang bagian dari kerucut apakah sama atau berbeda, mirip atau berlainan. Terdapat satu proposisi yang membuktikan bahwa apabila sebuah kerucut dipotong oleh dua garis sejajar terjadilah bagian-bagian hiperbolik dan eliptik, bagian yang mirip namun tidak sama.
Buku ketujuh kembali membicarakan tentang mentasrifkan (conjungate) diameter-diameter dan berbagai “proposisi-proposisi baru” yang membahas diameter dari bagian-bagian kerucut.

2.      Trigonometri
Asal mula trigonometri tidak jelas. Penyelidikan modern matematika pada Mesopotamia kuna menemukan perkembangan dari trigonometri praktis, astronom-astronom Babilonia pada abad keempat dan kelima sM mengumpulkan data-data pengamatan yang banyak digunakan oleh orang-orang Yunani. Dari sinilah trigonometri bola lahir.
Astronom paling terkenal adalah Hipparcus, pada tahun 140 sM
3.      Heron
4.      Diopantus
5.      Pappus
6.      Para Komentator
E.       Media Pembelajaran
-          Papan Tulis
-          Spidol
F.       Metode/Model Pembelajaran
Model           : Cooperative Learning Jigsaw II
Metode         : Kerja kelompok dan diskusi.
G.      Sumber Belajar
Buku Siswa
H.      Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
1.      Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan doa.
2.      Guru memperkenalkan diri.
3.      Absensi
4.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
10 menit
Inti
Kegiatan 1:
1.    Guru menjelaskan secara singkat inti dari materi pembelajaran
2.    Guru membentuk kelompok yang anggotanya 7-8 siswa
3.    Guru membagi materi/ topik yang akan didiskusikan.
4.    Guru memberikan waktu +15 menit kepada siswa untuk berkelompok mendiskusikan materi .
5.    Guru membagi setiap anggota kelompok menjadi kelompok awal dan kelompok ahli.
30    menit
Kegiatan 2:
1.     Membagi topik dalam beberapa bagian (sub topik).
2.     Membentuk kelompok asli, Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas 4 sampai 6 orang per kelompok dengan cara heterogen. Menugaskan setiap siswa dalam kelompok asli untuk mempelajari satu sub topik pelajaran. Memberi siswa waktu untuk mempelajari apa yang menjadi bagiannya.
3.     Membentuk kelompok ahli (expert) sementara, yaitu siswa yang memiliki bagian sub topik yang sama membentuk kelompok ahli.
Pada tahap ini diberi waktu kepada kelompok ahli ini untuk mendiskusikan konsep-konsep utama yang ada dalam topik bagiannya  dan berlatih menyajikan topik yang dipelajari tersebut kepada temannya dalam kelompok asli.
4.      Meminta siswa untuk kembali ke kelompok asli dan meminta setiap siswa untuk mempresentasikan topik hasil diskusi dari kelompok ahli secara bergantian kepada anggota kelompok asli.  Siswa lain diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sebagai klarifikasi. Guru mengelilingi satu kelompok ke kelompok lain untuk mengamati proses. Guru menyuruh siswa untuk membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompoknya dan menyuruh perwakilan kelompok untuk menyampaikan kesimpulan diskusi.
5.      Memberikan penghargaan kelompok.
40 menit
Penutup
1.     Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, dan siswa wajib mempelajarinya terlebih dahulu
2.     Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan salam dan doa
10 menit
I.         Penilaian
1.      Teknik penilaian : pengamatan, penugasan
2.      Prosedur Penilaian
No
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1.
Sikap
a.       Terlibat aktif dalam pembelajaran sejarah dan filsafat matematika
b.      Bekerjasama dalam kegiatan individu maupun kelompok
c.       Disiplin, bertanggung jawab, memiliki rasa ingin tahu, dalam kegiatan pembelajaran sejarah dan filsafat matematika
Pengamatan
Selama pembelajaran
2.
Pengetahuan
a.       Mampu menjelaskan materi yang sedang didiskusikan.
penugasan
Penyelesaian tugas individu dan kelompok
3.
Keterampilan
a.      Terampil dalam menyampaikan dan menjelaskan kepada semua siswa mengenai kalimat hasil diskusi
penugasan
Penyelesaian tugas individu dan kelompok

3.      Instrumen penilaian hasil belajar
Lampiran-lampiran:
-       Lembar pengamatan melalui sikap
-       Lembar pengamatan melalui keterampilan


Mengetahui                                                    Purworejo, 1 November 2013
Kepala Sekolah                                                     Guru Mata Pelajaran


Dita Yuzianah, M. Pd                                              Lena Septanti























LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Kuliah               : Sejarah dan Filsafat Matematika
Kelas/Semester            : 1/A
Tahun Pelajaran           : 2013/2014
Waktu Pengamatan     : selama diskusi dan kegiatan pembelajaran
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran
1.      KB            : Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2.      B   : Baik jika menunjukkan sudah ada  usaha ambil bagian dalam pembelajaran  tetapi belum konsisten
3.      SB : Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian  dalam menyelesaikan tugas kelompok  secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1.      KB            : Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2.      B   : Baik jika menunjukkan sudah ada  usaha untuk bekerjasama tetapi belum konsisten.
3.      SB : Sangat baik jika menunjukkan ada usaha bekerjasama secara terus menerus dan konsisten.
Indikator sikap bertanggung jawab dalam  proses pembelajaran.
1.      KB : Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap bertanggung jawab
2.      B : Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap bertanggung jawab tetapi belum konsisten.
3.      SB            : Sangat baik jika menunjukkan sikap bertanggung jawab secara terus menerus.
Indikator sikap rasa ingin tahu dalam  proses pembelajaran.
1.   KB : Kurang baik jika sama sekali tidak memiliki sikap rasa ingin tahu
2.   B : Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk memiliki sikap rasa ingin tahu tetapi belum konsisten.
3.   SB : Sangat baik jika menunjukkan sikap rasa ingin tahu secara terus menerus.
Indikator sikap disiplin dalam  proses pembelajaran.
1.   KB : Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap disiplin
2.   B : Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap disiplin tetapi belum konsisten.
3.   SB : Sangat baik jika menunjukkan sikap disiplin secara terus menerus.
















LEMBAR PENGAMATAN SISWA
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No
Nama Siswa
L/P
Sikap
Aktif
Bekerjasama
Bertanggung Jawab
Rasa Ingin Tahu
Disiplin
KB
B
SB
KB
B
SB
KB
B
SB
KB
B
SB
KB
B
SB
1

















2

















3

















4

















5

















6

















7

















8

















9

















10

















11

















12

















13

















14

















15

















16

















17

















18

















19

















20

















21

















22

















23

















24

















25

















26

















27

















28

















29

















30

















31

















32

















33

















34

















35

















36

















37

















38

















39

















40


























LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
Mata Kuliah               : Sejarah dan Filsafat Matematika
Kelas/Semester            : 1/A
Tahun Pelajaran           : 2013/2014
Waktu Penilaian          : penskoran tes hasil belajar
No
Nama Siswa
L/P
Nilai

No
Nama Siswa
L/P
Nilai


1




21



2




22



3




23



4




24



5




25



6




26



7




27



8




28



9




29



10




30



11




31



12




32



13




33



14




34



15




35



16




36



17




37



18




38



19




39



20




40





LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran            : Sejarah dan Filsafat Matematika
Kelas/Semester            : 1/A
Tahun Pelajaran           : 2013/2014
Teknik Penilaian          : Penugasan
Indikator Terampil dalam menyampaikan dan menjelaskan kepada semua siswa mengenai kalimat hasil diskusi.
1.      KT : Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan tabel logaritma
2.      T    : Terampil jika menunjukkan sudah ada  usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan tabel logaritma tetapi belum tepat.
3.      ST  : Sangat terampil, jika menunjukkan adanya  usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan tabel logaritma serta menyelesaikan dengan tepat.
No
Nama Siswa
L/P
Nilai

No
Nama Siswa
L/P
Nilai

 Menerapkan konsep/prinsip dan strategi menyampaikan info

Menerapkan konsep/prinsip dan strategi menyampaikan info
KT
T
ST

KT
T
ST
1






21





2






22





3






23





4






24





5






25





6






26





7






27





8






28





9






29





10






30





11






31





12






32





13






33





14






34





15






35





16






36





17






37





18






38





19






39





20






40






Tidak ada komentar:

Posting Komentar